·
Zona planet
Zona tata surya yang meliputi , planet bagian dalam ,
sabuk steroid , planet bagian luar dan sabuk kuiper. Di zona planet dalam, Matahari adalah pusat Tata Surya dan letaknya
paling dekat dengan planet Merkurius (jarak dari Matahari
57,9 × 106 km, atau 0,39 SA), Venus(108,2 × 106 km, 0,72 SA), Bumi (149,6 × 106 km, 1 SA) dan Mars (227,9 × 106 km, 1,52 SA). Ukuran
diameternya antara 4.878 km dan 12.756 km, dengan massa jenis antara
3,95 g/cm3 dan 5,52 g/cm3.
Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebutsabuk asteroid, kumpulan batuan metal dan mineral.
Kebanyakan asteroid-asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer), dan
beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Ceres, bagian dari kumpulan asteroid ini, berukuran sekitar
960 km dan dikategorikan sebagai planet kerdil. Orbit asteroid-asteroid ini sangat
eliptis, bahkan beberapa menyimpangiMerkurius (Icarus) dan Uranus (Chiron).
Pada zona planet luar, terdapat planet gas raksasa Yupiter (778,3 × 106 km,
5,2 SA), Uranus (2,875 × 109 km, 19,2 SA) dan Neptunus(4,504 × 109 km,
30,1 SA) dengan massa jenis antara 0,7 g/cm3 dan 1,66 g/cm3.
Jarak rata-rata antara planet-planet dengan Matahari
bisa diperkirakan dengan menggunakan baris matematis Titus-Bode. Regularitas jarak antara jalur
edaran orbit-orbit ini kemungkinan merupakan efek resonansi sisa dari awal
terbentuknya Tata Surya. Anehnya, planetNeptunus tidak muncul di baris matematis
Titus-Bode, yang membuat para pengamat berspekulasi bahwa Neptunus merupakan
hasil tabrakan kosmis.
·
Matahari
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan
merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang
cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi
yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk
radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning
(tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan
kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam
galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang
diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan
nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih
panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan
terletak pada deret utama, dan Matahari letaknya persis di
tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih
panas dari Matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup
dan dingin adalah umum.
Dipercayai bahwa posisi Matahari pada deret utama
secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena
belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari
tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya
adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang.
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang
"populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat
evolusialam semesta, sehingga
mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium
("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang
"populasi II". Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian
meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum
alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini.
Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit
metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi.
Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada
pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil
penggumpalan metal.
·
Tata Surya bagian dalam
Tata Surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid. Terutama terbuat dari silikat dan logam, objek dari Tata Surya
bagian dalam melingkup dekat dengan matahari, radius dari seluruh daerah ini
lebih pendek dari jarak antara Yupiter dan Saturnus.
Ø
Planet-planet bagian dalam
Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki
komposisi batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai
satelit dan tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama
adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan
selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari
empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memilikiatmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan
sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet
yang letaknya di antara Matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.
v
Merkurius
Merkurius (0,4 SA dari Matahari) adalah planet
terdekat dari Matahari serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak
memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang
diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda
awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari
atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin surya. Besarnya inti besi dan tipisnya
kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa
lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan
perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal Matahari.
v
Venus
Venus (0,7 SA dari Matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa
bumi). Dan seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal
dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan
tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih
padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas
dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah
gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer.[30]Sejauh ini aktivitas geologis Venus
belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa
mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung berapi.
v
Bumi
Bumi (1 SA dari Matahari) adalah planet bagian dalam yang
terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi
dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya
yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan
satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi
sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan
mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di
dalam Tata Surya.
v
Mars
Mars (1,5 SA dari Matahari) berukuran lebih kecil dari bumi
dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan
utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi
gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang
terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna
karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.
v
Sabuk asteroid
Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars dan Yupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA
dari matahari, diduga
merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena
pengaruh gravitasi Yupiter.
Gradasi ukuran asteroid adalah
ratusan kilometer sampai mikroskopis. Semua asteroid, kecuali Ceres yang terbesar, diklasifikasikan sebagai benda kecil Tata Surya. Beberapa asteroid seperti Vesta dan Hygiea mungkin akan diklasifikasi sebagai planet kerdil jika terbukti telah mencapai kesetimbangan hidrostatik.
Sabuk asteroid terdiri dari
beribu-ribu, mungkin jutaan objek yang berdiameter satu kilometer. Meskipun demikian, massa total dari
sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu massa bumi. Sabuk utama tidaklah rapat, kapal
ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan.
Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10−4 m disebut meteorid.
v
Ceres
Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid dan
diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Diameternya adalah sedikit kurang dari
1000 km, cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk menggumpal
membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada abad ke
19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850an setelah
observasi lebih lanjut menemukan beberapa asteroid lagi. Ceres direklasifikasi lanjut pada
tahun 2006 sebagai planet kerdil.
v Kelompok asteroid
Asteroid pada sabuk utama dibagi menjadi
kelompok dan keluarga asteroid bedasarkan sifat-sifat orbitnya. satelit
asteroid adalah asteroid yang mengedari asteroid yang lebih besar. Mereka tidak
mudah dibedakan dari satelit-satelit planet, kadang kala hampir sebesar
pasangannya. Sabuk asteroid juga memiliki komet sabuk utama yang mungkin
merupakan sumber air bumi.
Asteroid-asteroid Trojan terletak di
titik L4 atau L5 Yupiter (daerah gravitasi stabil yang berada
di depan dan belakang sebuah orbit planet), sebutan "trojan" sering
digunakan untuk objek-objek kecil pada Titik Langrange dari sebuah planet atau satelit. Kelompok Asteroid
Hilda terletak di orbit resonansi 2:3 dari Yupiter, yang artinya kelompok ini
mengedari Matahari tiga kali untuk setiak dua edaran Yupiter.
Bagian dalam Tata Surya juga
dipenuhi oleh asteroid liar, yang banyak memotong orbit-orbit planet planet
bagian dalam.
Ø
Tata Surya bagian luar
Pada bagian luar dari Tata Surya
terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran planet.
Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit di
daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil (contoh: air, amonia, metan, yang
sering disebut "es" dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih
tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya.
v
Planet-planet luar
cincin Saturnus Keempat planet luar,
yang disebut juga planet raksasa gas (gas
giant), atau planet jovian, secara
keseluruhan mencakup 99 persen massa yang mengorbit Matahari. Yupiter dan
Saturnus sebagian besar mengandung hidrogen danhelium; Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih
besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai
raksasa es. Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski hanya sistem yang
dapat dilihat dengan mudah dari bumi.
v
Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa
bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan
utamanya adalah hidrogendan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya
beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet
kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit
terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
v
Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem
cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi
atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini
hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat
planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus
memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua
di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis,
meski hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit
di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.
v
Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah
planet yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki
kelainan ciri orbit. Uranus mengedari Matahari dengan bujkuran poros 90 derajat
pada ekliptika. Planet ini
memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya
sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui,
yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.
v
Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil
dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat.
Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau
Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar, Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah satu-satunya satelit
besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade).
Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut
Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.
v
Komet
Komet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya
berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi,
secara umumperihelion-nya
terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dariPluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam,
dekatnya jarak dari Matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan
berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering
dapat dilihat dengan mata telanjang.
Komet berperioda pendek memiliki
kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda
panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek
dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper, sedangkan komet berperioda
panjang, seperti Hale-bopp, berasal dari Awan Oort. Banyak kelompok komet, sepertiKreutz Sungrazers, terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal. Sebagian komet berorbit hiperbolik
mungking berasal dari luar Tata Surya, tetapi menentukan jalur orbitnya secara
pasti sangatlah sulit. Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis karena
panas Matahari sering dikategorikan sebagai asteroid.
v
Sabuk Kuiper
Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin
raksasa mirip dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah es. Sabuk
ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri dari benda kecil Tata Surya. Meski demikian, beberapa objek Kuiper yang terbesar, seperti Quaoar, Varuna, dan Orcus, mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan memperkirakan
terdapat sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari
50 km, tetapi diperkirakan massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh
massa bumi. Banyak objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki
orbit di luar bidang eliptika.
Sabuk Kuiper secara kasar bisa
dibagi menjadi "sabuk klasik" dan resonansi. Resonansi adalah orbit
yang terkait pada Neptunus (contoh: dua orbit untuk setiap tiga orbit Neptunus
atau satu untuk setiap dua). Resonansi yang pertama bermula pada Neptunus
sendiri. Sabuk klasik terdiri dari objek yang tidak memiliki resonansi dengan
Neptunus, dan terletak sekitar 39,4 SA sampai 47,7 SA. Anggota dari sabuk klasik
diklasifikasikan sebagaicubewanos,
setelah anggota jenis pertamanya ditemukan (15760) 1992QB1
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar